Minggu, 30 Juli 2017

Pembelajaran Aktif


A.    Strategi Pembelajaran Aktif
1.      Pengertian Strategi Pembelajaran
Strategi secara etimologi berarti siasat (perang).[1] Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.[2]  Strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.[3]
Strategi dalam konteks belajar-mengajar berarti pola umum perbuatan guru-peserta didik di dalam perwujudan kegiatan belajar-mengajar. Sifat umum pola tersebut berarti bahwa macam dan urutan perbuatan yang dimaksud tampak dipergunakan dan/atau dipercayakan guru-peserta didik di dalam bermacam-macam peristiwa belajar. Maka konsep strategi dalam hal ini menunjuk pada karakteristik abstrak rentetan perbuatan guru-peserta didik di dalam peristiwa belajar-mengajar.[4]
15
 
Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang guru untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga akan memudahkan peserta didik menerima dan memahami materi pembelajaran, yang pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasainya diakhir kegiatan belajar.[5]
Strategi pembelajaran adalah pendekatan menyeluruh pembelajaran dalam suatu sistim pembelajaran yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai tujuan umum pembelajaran, yang dijabarkan dari pandangan falsafah dan atau teori belajar tertentu.[6] Strategi pembelajaran adalah keputusan guru dalam menetapkan berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan, sarana dan prasarana yang akan digunakan, termasuk jenis media yang digunakan, materi yang diberikan, dan metodologi yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.[7]
Beberapa pengertian tentang strategi pembelajaran;[8]
a.       Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu.
b.      Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
c.       Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu. Strategi pembelajaran meliputi: sifat, lingkup, dan urutan kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik.
d.      Strategi pembelajaran terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang/atau digunakan oleh guru dalam rangka membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Dalam lingkup ini strategi pembelajaran bukan hanya terbatas pada prosedur pengaturan materi atau paket program pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik.
e.       Strategi pembelajaran merupakan pemilihan atas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Berdasarkan uraian di atas, maka ada dua hal yang patut dicermati dari pengertian-pengertian di atas. Pertama, strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran. Ini berarti penyusunan suatu strategi baru sampai pada proses penyusunan rencana kerja belum sampai pada tindakan. Kedua, strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya, arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan. Sebelum menentukan strategi, perlu dirumuskan tujuan yang jelas yang dapat diukur keberhasilannya, sebab tujuan adalah rohnya dalam implementasi suatu strategi.
Strategi pembelajaran berbeda dengan instruksional karena strategi pembelajaran berkenaan dengan kemungkinan variasi pola dalam arti macam dan urutan umum perbuatan belajar-mengajar yang secara prinsip berbeda antara yang satu dengan yang lain, Sedangkan desain instruksional menunjuk kepada cara-cara merencanakan sesuatu sistem lingkungan belajar tertentu, setelah ditetapkan untuk menggunakan satu atau lebih strategi pembelajaran tertentu.
Untuk mempermudah memahami makna dari strategi pembelajaran dapat disejajarkan dengan pembuatan rumah, pembicaraan macam-macam strategi pembelajaran adalah ibarat melacak berbagai kemungkinan macam rumah yang akan dibangun, seperti joglo, rumah gadang, vila dan rumah-rumah lainnya. Sedangkan desain instruktusional adalah penetapan cetak biru rumah yang akan dibangun serta bahan-bahan yang diperlukan.
Strategi pembelajaran juga berbeda dengan model, metode, pendekatan, dan teknik, tetapi saling berhubungan. Berikut disajikan keterkaitan strategi, model, pendekatan, metode, teknik dan taktik pembelajaran:[9]
a.       Model pembelajaran adalah seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi segala aspek sebelum, sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait yang digunakan secara lansung atau tidak lansung dalam proses belajar mengajar.
b.      Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien atau strategi pembelajaran itu adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.
c.       Metode digunakan untuk merealisasaikan strategi yang telah ditetapkan. Dengan demikian bisa terjadi satu strategi pembelajaran yang digunakan beberapa metode.
d.      Pendekatan adalah titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Ada dua pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru (teacher-centred approaches) dan pendekatan yang berpusat pada siswa (student  centred-approaches). Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan strategi pembelajaran lansung (direct instruction), pembelajaran deduktif atau strategi pembelajaran ekspositori. Sedangkan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa menurunkan strategi pembelajaran discoveri dan inkuiri, serta strategi pembelajaran induktif.
e.       Teknik dan taktik mengajar merupakan penjabaran dari metode pengajaran. Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode. Teknik merupakan cara-cara mengajar yang digunakan oleh atau instruktur. Sedangkan taktik adalah gaya seseorang dalam melaksanakan suatu teknik atau metode tertentu. Dengan demikian taktik sifatnya lebih individual. Misalnya walaupun dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah dalam situasi dan kondisi yang sama, sudah pasti mereka melakukannya secara berbeda.
Hubungan antara strategi, model, metode, pendekatan, dan teknik/taktik bisa digambarkan sebagai berikut:[10]
Pendekatan Pembelajaran
(teacher-centred approaches), (student  centred-approaches).
 
Model Pembelajaran



 












Model Pembelajaran
Berdasarkan skema diatas dapat dipaparkan  pernyataan yang lebih spesifik tentang penggunaan strategi, model, pendekatan, metode dan teknik pembelajaran. Dimana kesemuanya saling berkaitan. Dimulai dari pendekatan, jika pendekatan dipilih pendekatan  student  centred-approaches yaitu pembelajaran berpusat pada siswa, bisa kita pilih salah satunya strategi pembelajaran aktif Synergetik Teaching dengan metode ceramah dan diskusi dengan teknik pelaksanaannya bisa diatur sesuai kreatifitas guru yang bersangkutan. 
Berangkat dari paparan diatas, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah presedur atau rancangan langkah-langkah pembelajaran secara umum.

2.      Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif
Aktif  berasal dari kata active dalam bahasa Inggris yang artinya rajin, sibuk dan giat. Padanan kata aktif lainnya adalah activate artinya membuat sesuatu aktif, activist artinya penggerak, aktivis, activity artinya kegiatan, pekerjaan.[11] Berdasarkan pengertian secara etimologis ini maka dapat disimpulkan bahwa aktif mengandung arti disibukkan dengan aktivitas dan kegiatan yang dilakukan dengan rajin.
Pembelajaran yang aktif berarti pembelajaran yang memerlukan keaktifan semua siswa dan guru secara fisik, mental, emosional, bahkan moral dan spiritual. Guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, membangun gagasan, dan melakukan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman lansung, sehingga belajar merupakan proses aktif siswa dalam membangun pengetahuannya sendiri. Dengan demikian, siswa didorong untuk bertanggung  jawab terhadap proses belajarnya sendiri.[12]
Pembelajaran aktif yaitu pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (Student Centred), daripada berpusat pada guru (Teacher Centred) untuk mengaktifkan peserta didiknya.[13] Kata kunci bagi guru yang dipegang adalah kegiatan yang dirancang untuk dilakukan siswa, baik kegiatan berfikir (mind), maupun berbuat (hands-on). Fungsi dan peran guru lebih banyak pada fasilitator.[14]
Sebuah proses belajar dikatakan aktif (active learning) apabila mengandung:[15]
a.       Keterlekatan pada tugas (Commitment)
Dalam hal ini, materi, metode, dan strategi pembelajaran hendaknya bermanfaat bagi siswa (meaningful), sesuai dengan kebutuhan siswa (relevant), dan bersifat/memiliki keterkaitan denngan kepentingan pribadi (personal)
b.      Tanggung jawab ( Responbility)
Dalam hal ini, sebuah proses belajar perlu memberikan wewenang kepada siswa untuk berpikir kritis secara bertanggung jawab, sedangkan guru lebih banyak mendengar dan menghormati ide-ide siswa, serta memberikan pilihan dan peluang kepada siswa untuk mengambil keputusan sendiri.
c.       Motivasi (Motivation)
Proses belajar hendaknya lebih mengembangkan motivasi intrinsic siswa. Motivasi intrinsic adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar. Dalam perspektif psikologi kognitif, motivasi yang lebih signifikan bagi siswa adalah motivasi intrisik bukan ektrinsik karena lebih murni dan langgeng serta tidak bergantung pada dorongan atau pengaruh orang lain. Dorongan mencapai prestasi dan memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk masa depan, umpamanya, memberi  pengaruh lebih kuat dan relativ lebih langgeng dibandingkan dengan dorongan hadiah atau dorongan keharusan dari orang tua dan guru. Motivasi belajar siswa akan meningkat apabila ditunjang oleh pendekatan yang lebih berpusat pada siswa (Student Centered Learning). Guru mendorong siswa untuk aktif mencari, menemukan dan memecahkan masalahnya sendiri. Ia tidak hanya menyuapi murid, juga tidak seperti orang yang menuangkan air ke dalam ember.
Guru aktif dalam hal: 1) memberikan umpan balik; 2) mengajukan pertanyaan yang menantang; 3) mendiskusikan gagasan. Sedangkan siswa aktif dalam hal: 1) bertanya/ meminta penjelasan; 2) mengemukakan gagasan; 3) mendiskusikan gagasan orang lain dengan gagasan sendiri.
Pembelajaran aktif merupakan tindak lanjut dari pendekatan konstruktivisme. Pendekatan konstruktivisme adalah pembelajaran yang menekankan pada peran aktif siswa dalam membangun pemahaman dan memberi makna terhadap informasi dan peristiwa yang dialami.[16] Teori konstruktivisme memandang bahwa pengetahuan merupakan perolehan individu melalui keterlibatan aktif dalam menempuh proses belajar.[17]
 
3.      Karakteristik Pembelajaran Aktif
Pembelajaran aktif memiliki karakteristik tersendiri. Karakteristik itu diantaranya:[18]
a.       Dilihat dari kegiatan yang dilakukan oleh siswa dan guru di kelas
Kegiatan yang dilakukan siswa pada pembelajaran aktiv yaitu:
1)      Bermain peran
2)      Menulis dengan kata-kata sendiri
3)      Belajar kelompok
4)      Memecahkan masalah
5)      Diskusi/berdebat
6)      Mempraktikkan keterampilan
7)      Melakukan kegiatan penyelidikan
Kegiatan guru di kelas:
1)      Guru sebagai fasilitator
2)      Guru melakukan interaktif dengan siswa
3)      Guru memfokuskan pembelajaran pada siswa
b.      Pengelolaan kelas diperlukan untuk membangkitkan minat belajar peserta didik serta keaktifan siswa dalam belajar.
c.       Ruang dalam kelas dapat diubah sesuai yang diinginkan oleh siswa dan guru supaya peserta didik merasa nyaman dalam mengikuti kegiatan belajar-mengajar yang berlansung.
d.      Tata letak atau formasi bentuk bangku dapat diubah formasinya, seperti misalnya diatur seperti bentuk “U”.
e.       Siswa aktif belajar
f.       Siswa mengontrol proses belajar dan menghasilkan karya sendiri tidak menplagiat dari guru

4.      Macam-Macam Strategi Pembelajaran Aktif
Strategi pembelajaran aktif terdiri dari berbagai jenis dan macamnya, yaitu:[19]
a.       Critical Incident (pengalaman penting)
Strategi ini digunakan untuk memulai pelajaran. Tujuan dari penggunaan strategi ini adalah untuk melibatkan siswa sejak awal dengan melihat pengalaman mereka                      
b.      Prediction Guide (tebak pelajaran)
Ini adalah strategi yang digunakan untuk melibatkan siswa di dalam proses pembelajaran secara aktif dari awal sampai akhir. Selama penyampaian materi siswa dituntut untuk mencocokkan prediksi-prediksi mereka dengan materi yang disampaikan guru.
c.       Teks Acak
Strategi ini merupakan strategi yang menuntut siswa menyusun bacaan yang sudah dipotong-potong sehingga bisa dibaca dengan urut.
d.      Reading Guide ( panduan membaca)
Strategi ini adalah strategi yang menuntut siswa mengisi pertanyaan, kisi-kisi, bagan atau skema berdasarkan isi bacaan yang mereka pilih sebelumnya.
e.       Group Resume ( resume kelompok)
Strategi ini merupakan strategi yang menuntut siswa untuk membuat resume yang memuat tentang kelebihan yang dimiliki oleh kelompok masing-masing.
f.       Prediksi Kawan
Yaitu : strategi dengan sistim/ pola kerja menebak jawaban yang akan diberikan oleh kawannya jika dia menanyakan beberapa pertanyaan yang telah disiapkan.
g.      Assessment Search (menilai kelas)
Yaitu strategi dengan prosedur kerja meminta siswa  mengisi pertanyaan-pertanyaan yang disiapkan tentang kelas untuk digunakan dalam kegiatan interview bersama teman stau kelompok.
h.      Questions Students Have ( Pertanyaan dari siswa)
Yaitu strategi dengan menggunakan kartu pertanyan.
i.        Instant Assessment (Penilaian instan)
Strategi ini merupakan strategi untuk mengetahui siswa dari sisi latar belakang, pengalaman, sikap, harapan dan perhatiannya dalam waktu yang singkat.
j.        Active Knowledge Sharing ( Saling Tukar Pengetahuan)
Strategi ini merupakan strategi yang digunakan untuk melihat tingkat kemampuan siswa sambil membentuk kerjasama tim.
k.      True or False (Benar apa salah)
Strategi ini merupakan strategi dengan pola kerja meminta siswa mengidentifikasi pertanyaan yang salah atau benar.
l.        Benar salah berantai
Merupakan pengembangan dari strategi benar apa salah.
m.    Inquiring Minds Want to Know ( Bangkitkan minat)
Strategi ini merupakan strategi dengan cara meminta siswa untuk membuat perkiraan tentang suatu topik atau suatu pertanyaan.
n.      Listening Teams ( Tim pendengar)
Strategi ini membentuk kelompok-kelompok yang mempunyai tugas atau tanggung jawab tertentu berkaitan dengan materi pelajaran.
o.      Guided Note Taking ( Catatan terbimbing)
Strategi ini merupakan strategi yang menuntun siswa membuat catatan melalui bagan atau skema atau yang lainnya yang disiapkan guru sebelumnya.
p.      Synergetic Teaching ( Pengajaran sinergis)
Yaitu strategi yang menggabungkan dua cara belajar yang berbeda.
q.      Guided Teaching ( Panduan mengajar)
Strategi ini merupakan guru memperoleh hipotesa atau kesimpulan yang kemudian membaginya kepada kategori. Hipotesa tersebut diperoleh dari jawaban-jawaban yang diberikan siswa terhadap satu sampai 2 pertanyaan yang diajukan guru.
r.        Active Debate ( Debat aktif)
Strategi ini merupakan strategi cooperative berupa mengajak siswa untuk berargumen dalam bentuk tim atas  pernyataan controversial berhubungan dengan materi yang dihadirkan guru.
s.       Point-Counterpoint ( Debat Pendapat)
Strategi ini merupakan strategi yang mendiskusikan isu-isu kompleks secara mendalam.
t.        Reading Aloud ( Membaca keras)
Strategi ini membantu siswa dalam berkonsentrasi, mengajukan pertanyaan dan menggugah diskusi.
u.      Learning Starts With A Question ( Pertanyaan dimulai dengan pertanyaan)
Strategi ini  adalah strategi yang membimbing siswa bertanya tentang materi pelajaran sebelum dijelaskan.
v.      Plantet Questions (Pertanyaan rekayasa)
Strategi ini merupakan strategi dengan mempresentasikan informasi dalam bentuk respon terhadap pertanyaan yang telah ditanamkan/diberikan sebelumnya kepada siswa tertentu.
w.    Information Search ( Mencari info)
Strategi ini sama seperti ujian open book. Secara berkelompok. siswa mencari informasi yang menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada mereka.
x.      Card Sort (Sortir kartu)
Strategi ini merupakan strategi kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik klasifikasi, fakta, tentang obyek atau mereview informasi.
y.      The Power of Two ( Kekuatan dua kepala)
Strategi ini mempunyai prinsip bahwa berfikir berdua jauh lebih baik daripada berfikir sendiri.


[1] Djaka P, Op, Cit, h.301  
[2] Istarani, 58 Model Pembelajaran Inovatif, (Medan: Media Persada, 2014), cet  ke-3,  jilid 3, h. 1
[3] Wina Sanjaya dalam Istarani, 58 Model Pembelajaran Inovatif, (Medan: Media Persada, 2014), cet  ke- 3, jilid 3, h. 1
[4] Sanjaya dalam  Non Syafriadi, Strategi Pembelajaran, (Padang: Salsabila Grafika, 2012), cet ke-1, jilid 1, h. 26 
[5] Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 268
[6] Miarso dalam Bambang Warsita, h. 268
[7] Bambang Warsita, Ibid, h. 271
[8] Non Syafriadi, Strategi Pembelajaran, (Padang: Salsabilah Grafika, 2012), cet ke-1, jilid 1, h. 27s
[9] Istarani, Op, Cit, h. 1-3
[10] Non Syafriadi, Op, Cit, h. 36
[11]Desy Anwar, Kamus Lengkap 100 Milyar Inggris-Indonesia, Indonesia-Inggris, ( Surabaya: Amolia, 2009), cet ke-1, jilid 1, h. 9
[12] Non Syafriadi, Op, Cit, h. 168
[13] Ida Zusnani, Op, Cit, h. 172
[14] Ibid
[15] Taslimuharrom dalam  Non Syafriadi, Strategi Pembelajaran, (Padang: Grafika Salsabila, 2012), h. 169
[16] Benny A, Pribadi, Model Desain Sistem pembelajaran, (Jakarta : Dian Rakyat, 2010), cet ke-2, jilid 2, h. 157
[17] Ibid
[18] Ida Zuznani, Op, Cit, h. 173
[19] Hisyam, et, all, Strategi Pembelajaran Aktif,  (Yogyakarta:CTSD, 2012), cet ke-11, jilid 11, H. 2-203

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Suku banyak teorema sisa (matematika)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika pada hakikatnya adalah ilmu yang universal yang mendasari perkembangan teknologi mod...